Oleh: Noerhidajat, M.Sc
Dissolved air
flotation atau lebih dikenal dengan singkatan DAF merupakan metode untuk
memisahkan zat atau bahan pencemar dari air dengan menggunakan metode bantuan
gelembung udara.
Metode DAF terutama berguna untuk memisahkan partikel yang
berdiameter kecil, misalnya gelembung-gelembung minyak yang terdispersi di
dalam air. Dalam kondisi demikian, penggunaan alat pemisah yang mengandalkan
gaya gravitasi seperti API separator,
dianggap sudah tidak efisien lagi. Hal ini karena partikel minyak yang
terdispersi terlalu kecil sehingga waktu yang dibutuhkan oleh partikel tersebut
naik ke permukaan memakan waktu yang sangat lama.
Unit dissolved air flotation
(DAF)
Prinsip kerja dissolved air flotation (DAF)
Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan cara mengalirkan
udara ke dalam campuran air limbah dari dasar wadah. Udara tersebut dialirkan
melalui pipa atau selang dan dikeluarkan pada tekanan atmosfer sehingga udara
tersebut keluar berupa gelembung-gelembung udara mikroskopis yang berukuran
kecil. Akibat masa jenis udara yang jauh lebih kecil daripada air, gelembung
udara tersebut secara otomatis akan naik ke permukaan air. Bersamaan dengan
itu, partikel-partikel minyak yang berukuran halus ikut menempel pada gelembung
udara tersebut. Akibat pergerakan udara ke permukaan air, butiran minyak yang
halus pun ikut naik ke permukaan. Dengan
demikian, proses penambahan gelembung udara ke dalam air limbah yang tercampur
dengan partikel minyak yang terdispersi turut mempercepat proses naiknya minyak
ke lapisan atas air. Dengan demikian, metode DAF ini mempercepat proses
pemisahan minyak dan air.
Metode DAF telah digunakan secara luas untuk proses
pengolahan air limbah yang dihasilkan dari industry pemurnian minyak,
petrokimia, pabrik kimia, pengolahan air umum, dan lain-lain.
Instalasi DAF terdiri dari
beberapa buah alat, yaitu pompa, tangki air, tangki pencampur udara dan air (saturation tank), pipa penyalur udara,
pipa penyalur air, saluran pemasukan air, compressor, dan saluran pengeluaran
air, saluran pembuangan padatan, panel pengatur aliran udara (air control panel), dan lain-lain.
Prosesnya berlangsung sebagai berikut.
Prinsip kerja metode dissolved
air flotation
Pertama, air limbah yang mengandung minyak terdispersi atau
partikel padat dengan massa jenis lebih ringan daripada air masuk ke dalam
tangki flotation. Selanjutnya, udara dialirkan ke dalam tangki pencampur udara
dan air (saturation tank). Air yang berasal dari bak proses selanjutnya didaur
ulang dengan menggunakan pompa yang dialirkan ke dalam tanki saturasi untuk
dicampur dengan udara. Sumber udara yang diinjeksikan ke dalam tangki saturasi
berasal dari kompresor. Udara yang telah dicampur dengan air selanjutnya
dialirkan ke dalam bak proses melalui pipa yang diletakkan di dasar bak proses.
Gelembung-gelembung udara berukuran sangat kecil akan keluar dan bergerak
menuju permukaan air. Bersamaan dengan itu, gelembung-gelembung minyak akan
melekat pada gelembung udara tersebut untuk kemudian bergerak bersama-sama ke
permukaan air. Pergerakan gelembung udara menuju permukaan air lebih cepat
daripada partikel minyak terdispersi yang berukuran sangat kecil. Hal ini
karena massa jenis udara yang lebih kecil daripada minyak. Dengan demikian,
selisih massa jenis udara dengan air semakin besar, yang berakibat gaya dorong
ke atas (buoyancy effect) dari air
akan semakin besar. Secara praktis, penggunaan prinsip tersebut sangat
bermanfaat dalam mengurangi rentang waktu untuk memisahkan partikel minyak dari
air.
Efektivitas metode dissolved air flotation (DAF)
Pada prinsipnya, proses pemisahan zat yang tersuspensi di
dalam air menggunakan metode DAF efisien digunakan untuk partikel dengan
specific gravity yang kurang atau mendekati 1. Specific gravity merupakan angka
yang diperoleh dengan membandingkan massa jenis suatu zat dengan air. Dalam fenomena
zat yang tersuspensi tersebut memiliki massa jenis yang kurang atau sama dengan
massa jenis air. Dengan demikian, partikel akan memiliki kecenderungan untuk
mengapung pada permukaan air. Partikel jenis ini di antaranya adalah minyak,
alga, lemak, gemuk, dan lain-lain.
Sementara itu, jika partikel yang tersuspensi memiliki massa
jenis yang lebih besar daripada air, dengan kata lain specific gravity-nya lebih besar dari angka 1, metode DAF tidak
cocok digunakan. Sebagai gantinya, proses pemisahan dapat dilakukan dengan
menggunakan tangki sedimentasi. Pada proses ini, zat yang tersuspensi karena
memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada air, memiliki kecenderungan
untuk mengendap akibat gaya gravitasi yang bekerja. Sehingga, partikel akan
terakumulasi di dasar tangki (noerhidajat).
selanjutnya: Aplikasi CFD pemodelan dan simulasi dalam proses pengolahan limbah